Terapi Mental dengan Kesabaran


Sabar adalah salah satu hal yang berpotensi mendatangkan keberuntungan sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung” [Ali Imran: 200]

Sabar dan sikap saling mengingatkan untuk bersabar adalah dua hal yang masuk dalam cakupan ibadah dan juga cakupan hubungan interaksi manusia dengan sesamanya. Sabar memiliki faedah yang besar dalam mendidik jiwa dan menguatkan kepribadian manusia hingga menambah kekuatannya untuk dapat memikul beban kehidupannya. Posisi sabar pada keimanan adalah layaknya posisi kepada dari tubuh. Sudah sepantasnya seorang muslim menghiasi perilakunya dengan kesabaran. [Musfir bin Said Az-Zahrani. Konseling Terapi. Jakarta: Gema Insani, 2005 Hal. 495]

Sabar adalah salah satu sifat yang hendaknya dimiliki oleh seorang mukmin yang berkaitan dengan kuatnya keinginan. Seorang mukmin yang tegar dan kuat apabila ia diberi ujian dari Allah, ia akan selalu bersabar dan ingat bahwa ujian yang diberikan kepadanya hanyalah untuk meningkatkan derajat keimanannya. Dan ia meyakini bahwa kemenangan adalah hal mutlak ada padanya, sebagaimana firman Allah:

“jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahak dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti” [al-Anfaal:65]

Membangun belief system


Meski sangat sulit untuk dilakukan, namun tidak ada salahnya bagi umat manusia untuk menginterpretasikan kesabaran dalam kehidupannya. Karena kesabaran ini sangat berkaitan dengan belief system kepada Allah SWT. Jika kita meyakini dengan segenap hati bahwa Allah akan menolong kita, maka PASTI Allah menolong kita.


Membangun belief system dimulai dari sikap dan perilaku manusia itu sendiri dalam kesehariannya dalam kehidupan. Maka, yakinlah bahwa Allah PASTI akan menolong hambanya, jika hamba tersebut mau untuk beriman kepada Allah SWT dengan hati yang tulus, ikhlas dan menerima apa saja yang diberikan Allah untuknya.

wallahu a'lam bi al-shawab

0 komentar:

Posting Komentar